Ungkapan 'ada harga, ada rupa' barangkali ada benarnya juga. Tak mungkin mengharapkan terlalu banyak dari sebuah produk yang dilepas dengan harga jual murah. Itulah yang terjadi pada Genius G-Shot P831 ini. Tapi untuk harga jual yang dipatok, kamera saku keluaran Genius ini sudah cukup memadai, asal jangan berharap terlalu banyak.
Secara fisik, tak banyak yang dilakukan Genius terhadap desain kamera ini. Boleh dibilang, desain kamera ini adalah desain generik dan tak beda dengan bentuk kebanyakan kamera yang beredar saat ini. Bodi terbuat dari plastik dengan ukuran yang standar, tidak terlalu kecil namun tidak terlalu besar juga. Bobotnya pun hanya sekitar 193 gram saja.
Posisi tombol-tombol yang ada di bagian belakang tak terlalu menguntungkan buat pengoperasian. Memang ada sedikit ruang dengan tekstur kasar namun tak terlalu luas untuk tumpuan ibu jari. Di sini bodi yang tak terlalu kecil ini jadi sangat berpengaruh. Paling tidak, posisi tangan saat mengoperasikan kamera saku ini tak terlalu canggung sehingga resiko kamera tergelincir pun tak terlalu besar.
Tak ada fitur anti-shake pada kamera ini dan Anda harus berhati-hati saat mengoperasikan kamera ini, karena bila tangan Anda bergoyang maka gambar otomatis akan jadi kabur. Fitur face detection dan smile shutter yang diusung pun tak terlalu akurat sehingga tak terlalu banyak membantu. Tapi yang paling parah mungkin adalah fitur autofocus-nya. Selain fitur ini bekerjanya lambat juga tingkat akurasinya kurang bisa diandalkan.
Performa Genius G-Shot P831 ini juga tak terlalu memuaskan. Start up time cukup cepat namun jeda antara satu proses pengambilan gambar dengan pengambilan gambar berikutnya yang agak lambat. Dalam kondisi tertentu, kamera ini bisa mengambil satu gambar dalam tiga detik namun dalam kondisi pencahayaan yang agak minim, kecepatan ini bisa turun sampai satu gambar dalam enam detiknya.
Untuk kamera dengan sensor 8 megapixel dan optical zoom 3x, hasil bidikannya juga jauh dari sempurna. Warna terlihat agak pudar sementara ketajaman, dan dynamic range juga tak memuaskan. Lensa juga menunjukkan gejala barrel distortion dan penyimpangan warna. Parahnya lagi, sistem kompresi yang dilakukan juga sama sekali tak menguntungkan buat kamera dengan kemampuan minim ini.
Trusted Reviews hanya memberikan nilai 5 dari 10 untuk kamera yang dijual dengan harga US$106 atau setara dengan Rp1 jutaan ini. Situs ini juga mengeluhkan soal noise yang mulai muncul bahkan pada ISO 200 sekalipun. Selain itu kamera ini juga tergolong rakus daya baterai.
(trv/roc)
Sensor | : | 8.0 Mega Pixel, CCD Sensor |
Lensa | : | Optical zoom lens |
Zoom | : | 3x optical, 4x digital |
Viewfinder | : | N/A |
LCD Monitor | : | 2.7" TFT LCD |
Maximum Aperture | : | F:6.2~18.6mm |
Shutter Speed | : | 1 - 1/2000 second |
White Balance | : | Auto, Daylight, Cloudy, Flourescent, Tungsten, Manual |
Flash | : | Auto/ Forced Flash /Flash Off/Red eye Reduction |
Shooting Modes | : | Single, Continuous |
Photo Effects | : | - |
Storage Media | : | 16 MB + SD card slot |
File Format | : | JPEG |
Interfaces | : | USB 2.0 |
Dimensi | : | 91.7 x 62.3 x 25.5 mm |
Situs Resmi | : | www.geniusnet.com |
0 comments:
Post a Comment